TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I meningkatkan pengamanan di bandara-bandaranya setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan resmi hasil perhitungan suara Pemilu 2019.
BACA : Aksi 22 Mei, Rupiah Diperkirakan Melemah ke 14.500 per USD
"Dampak pengumuman hasil Pemilu mau tidak mau membuat kami meningkatkan kewaspadaan," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019.
Faik mengatakan telah mengeluarkan surat edaran khusus untuk meningkatkan pengamanan di bandar udara. Peningkatan pengamanan itu berlaku sejak Selasa, 21 Mei 2019, hingga rampung masa mudik dan arus balik Lebaran 2019. "Saya ingin memastikan di bandara faktor keamanan menjadi prioritas kami."
Pengamanan di sejumlah bandara itu, kata Faik, adalah bentuk pelayanan angkutan lebaran yang lebih baik dari perseroan. "Kami melakukan corrective action dari tahun lalu, sehingga tahun ini koordinasi dan persiapan bisa lebih baik," ujarnya.
Bukan hanya soal keamanan dan keselamatan, ujar Faik, peningkatan pelayanan juga dilakukan dengan mengatasi keterbatasan kapasitas penerbangan. "Sekarang gimana memastikan arus mudik bisa diantisipasi dengan baik. Bukan hanya pelayanan tapi juga safety dan security."
BACA: Batasi Akses Medsos, Kominfo: Karena Tak Bisa Take Down WhatsApp
Sejak Selasa, 21 Mei 2019, massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menggelar unjuk rasa menolak hasil perhitungan suara KPU yang memenangkan pasangan calon inkumben Jokowi - Ma'ruf Amin.
Demonstrasi menolak pengumuman KPU itu semula dilakukan di depan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) itu berujung kericuhan di beberapa titik di Ibu Kota. Massa yang berkumpul di Jakarta itu bukan hanya berasal dari dalam kota, melainkan dari berbagai daerah.